Pj Bupati Aceh Besar Ajak Mahasiswa USK Gerakkan Ekonomi Gampong
Penjabat Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto S.STP MM mengajak para mahasiswa dan mahasiswi Universitas Syiah Kuala (USK) peserta Kuliah Kerja Nyata untuk ikut berpartisipasi aktif dalam menggerakkan ekonomi produktif di gampong.
Harapan itu diungkapkan Iswanto ketika menjadi pemateri pembekalan mahasiswa KKN USK reguler periode XXII di Gedung AAC Prof Dayan Dawood MA, Sabtu (12/11/2022). Dalam kesempatan itu, Pj Bupati Aceh Besar menyampaikan presentasi terkait Profil dan Potensi Kabupaten Aceh Besar.
Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, kata Iswanto, menyambut baik kegiatan KKN mahasiswa USK yang akan mendarmabaktikan ilmu dan pengabdiannya kepada masyarakat, terutama di Kabupaten Aceh Besar. “Saya yakin, pengabdian dan karya nyata mahasiswa USK ini akan bermanfaat untuk masyarakat, khususnya masyarakat Aceh Besar,” ujarnya.
Secara khusus, Pj Bupati Aceh Besar memberi apresiasi kepada Rektor USK Prof Dr Marwan dan jajarannya yang telah menunjuk Kabupaten Aceh Besar dan Pidie sebagai lokasi pengabdian mahasiswa KKN untuk kali ini. Jumlah peserta KKN seluruhnya 708 orang dan mengabdi pada 117 gampong di Aceh Besar dan Pidie. Tema kegiatan KKN yang diusung adalah “Optimalkan Potensi Gampong untuk Mewujudkan Ekonomi Kreatif Menuju Masyarakat Bebas Narkotika dan Stunting”.
Sementara itu, Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan menyampaikan, kehadiran mahasiswa KKN di dua kabupaten tersebut, harus menghadirkan manfaat untuk mengembangkan ekonomi kreatif. Salah satunya membantu masyarakat memasarkan produk via e-marketing.
“Kemiskinan merupakan persoalan mendasar yang dihadapi Aceh. Untuk itu, kehadiran mahasiswa KKN diharapkan mampu menggerakkan ekonomi kreatif, guna menanggulangi persoalan tersebut. Selain membantu pemasaran, mahasiswa seyogyanya bisa berkontribusi dalam mengoptimalkan BUMG,” jelas Prof Marwan.
Ia mengatakan, persoalan kemiskinan di Aceh telah menjerumuskan sebahagian oknum masyarakat untuk mencari jalan pintas, terutama menjadi pengedar narkoba. USK sudah punya pengalaman, melalui Pusat ARC, menawarkan masyarakat di Lamteuba untuk menanam nilam. Tidak hanya itu, USK juga mengajarkan masyarakat mengolah produk turunan nilam, seperti sabun, dan banyak lagi.
“Dengan adanya ekonomi kreatif, bisa memutus rantai peredaran narkoba. Bila ekonomi membaik, persoalan stunting juga bisa diatasi,” tutur Rektor USK.