Penandatangan Kerjasama Aktivitas Research antara YLI dan Universitas Syiah Kuala
Sebuah dokumen kerjasama antara Yayasan Leuser Internasional (YLI) dan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) telah ditanda tangani pada tanggal 10 Agustus 2009. Penandatanganan dokumen tersebut dilakukan di Gedung Rektorat Unsyiah. Prosesi penandatanganan dokumen oleh Rektor Unsyiah, Prof Dr Darni M Daud dan Ketua YLI, Jamal M Gawi, disaksikan oleh Pembantu Rektor IV Unsyiah Prof Dr Darusman, Direktur Program YLI Prof Dr Yuswar Yunus, dan Project Leader AFEP Lars Gunnar Blomkvist. Pada kesempatan penyampaian sambutannya, Rektor menyampaikan komitmen Universitas Syiah Kuala untuk mendukung kegiatan YLI, khususnya dalam bilang penelitian. Unsyiah akan terus mendorong lebih banyak mahasiswa dan dosen peneliti untuk melakukan kegiatan research di kawasan Leuser, termasuk tentang kekayaan Biodiversity. “Hasil penelitian yang ada sangat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan mencari sumber-sumber plasma nuftah yang bisa dipergunakan sebagai sumber pangan dan obat-obatan,” demikian dinyatakan oleh Rektor Unsyiah. Pada kesempatan tersebut, rektor juga meminta pihak-pihak yang melakukan kegiatan research pada Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) untuk mensosialisasikan hasil penelitiannya kepada masyarakat luas. Pada kesempatan yang sama, Ketua YLI Jamal M Gawi mengatakan bahwa YLI saat ini membuka kesempatan kepada mahasiswa Unsyiah yang berminat untuk melakukan penelitian di Leuser. Sebagai bentuk dukungan dan merupakan butir-butir yang disepakati dalam kerjasama tersebut, YLI akan memfasilitasi tempat, pendampingan dan dana operasional. Ketua YLI mengharapkan agar melalui penandatanganan kerjasama ini, akan mempererat hubungan antara YLI dan Unsyiah, sehingga akan meningkatkan peran Tridarma Perguruan Tinggi yakni penelitian, pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat. Sejak berdiri dan menjalankan program konservasi di KEL tahun 1994, YLI telah mendukung 200 mahasiswa dari dalam dan luar negeri. Saat ini, YLI mengelola langsung tiga stasiun penelitian di KEL, yakni di Stasiun Penelitian Suaq Belimbing di Kecamatan Kluet Selatan, Aceh Selatan, Pos Monitoring Agusan di Blangkejeren, Gayo Lues dan Pos Monitoring Sikundur di Besitang, Langkat Sumatera Utara. Pada lokasi tersebut terdapat fasilitas penginapan dan asisten lapangan yang siap membantu para peneliti yang ingin masuk ke dalam hutan. Perhatian dunia internasional begitu besar kepada KEL karena merupakan kawasan yang memiliki megabiodiversity terbaik di dunia. Topik penelitian yang diminati antara lain tentang orangutan, gajah, ikan, serangga, tumbuhan, dan sebagainya.