Pemaparan dan Diskusi Bersama Direktur DRTPM Kemdikbud Riset dan Teknologi
Darussalam, Jum’at 10 Maret 2023 Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Syiah Kuala melakukan pemaparan dan diskusi bersama Direktur Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Teknologi. Acara tersebut yang berlangsung di ruang VIP, Gedung AAC Prof. Dr. Dayan Dawood, MA Universitas Syiah Kuala (USK) ini dibuka secara langsung oleh Bapak Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si.,IPU Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Syiah Kuala.
Pj. Ketua LPPM USK Prof. Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech. sebagai moderator pada acara tersebut memberikan apresiasi atas waktu kehadiran Bapak Direktur ke USK dan besar harapan kepada peneliti-peneliti agar bisa bersinergi dalam mengusulkan dan melakukan penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat untuk USK yang berstatus PTNBH bisa menghasilkan penelitian-penelitian yang mendapat rekognisi internasional dan bedampak luas bagi masyarakat. Tahun 2023 USK menjadi salah satu Universitas tergabung dalam 21 PTNBH pada program (Riset Kolaborasi Indonesia) semoga USK bisa lolos dan menghasilkan riset kolaboratif bersama mitra PTNBH.
Pada Kesempatan tersebut Direktur DRTPM Prof. Dr. M. Faiz Syuaib, M.Agr., menyampaikan materi dengan tema “ Refleksi dan Transformasi Program dan Rencana Kerja DRTPM 2023 membangun sinergi dan kolaborasi Perguruan Tinggi menuju Indonesia Unggul” Pendidikan Tinggi sebagai wahana untuk pembentukan kompentensi SDM dan penguasaan IPTEK dalam membangun produktivitas dan daya saing bangsa Indonesia. Pendidikan Tinggi adalah kulminasi dan kualifikasi, sistem, sumber daya, level dan standar pendidikan, kualifikasi lulusan, produk riset dan inovasi menjadi pilar dan indikator utama kinerjanya.
Bapak Direktur menambahkan Penguatan Sistim Nasional (SINAS) Pendidikan Tinggi sebagai wahana IPTEK dalam membangun daya saing Indonesia melalui peningkatan kapasitas penelitian dosen dan mahasiswa, kerjasama penelitian (antar Pendidikan Tinggi, Pendidikan Tinggi dengan Industri atau Industri lain), pembinaan jurnal ilmiah, publikasi dan sitasi, perolehan HAKI dan Paten dari Litbang Pendidikan Tinggi, penerapan hasil litbang Pendidikan Tinggi di masyarakat, dan penyediaan infrastruktur IPTEK di Pendidikan Tinggi. Meskipun pendanaan penelitian di Indonesia masih lebih kecil dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, jumlah PUBLIKASI (Pendidikan Tinggi Indonesia) tidak kalah dengan negara-negara ASEAN lainnya.