Rektor USK Launching Serum Antiaging Nilam Elgeena di Cileungsi, Bogor
Elgeena merupakan produk skin care turunan minyak nilam Aceh yang telah diproses secara molecular distillation di Atsiri Research Center Pusat Unggulan Ipteks Pendidikan Tinggi (ARC-PUIPT) Nilam Aceh, Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh.
Rektor Universitas Syiah Kuala ( USK), Prof Dr Ir Marwan me-launching (meluncurkan) serum antiaging nilam dengan merek Elgeena di PT Focustindo Cemerlang di Kawasan Industri Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.
Elgeena merupakan produk skin care turunan minyak nilam Aceh yang telah diproses secara molecular distillation di Atsiri Research Center Pusat Unggulan Ipteks Pendidikan Tinggi (ARC-PUIPT) Nilam Aceh, Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh.
Kolaborasi antara USK dengan dunia industri difasilitasi oleh Program Matching Fund Kedaireka dari Kemdikbudristek.
Kedaireka memberikan insentif sekitar Rp 1 miliar dan PT Focustindo Cemerlang melakukan investasi sekitar Rp 1miliar.
Rektor USK, Prof Marwan dalam sambutannya menyampaikan peran USK melalui ARC yang telah bertahun-tahun secara konsisten memperjuangkan hulu-hilir industri nilam di Aceh.
Upaya ARC dalam lima tahun terakhir, lanjut Marwan, telah berhasil merintis jalan baru nilam Aceh yang lebih berkeadilan untuk semua pemangku kepentingan (stakeholder).
“Inovasi ARC- USK telah memberi pendekatan baru bagi ekosistem tata niaga minyak nilam. Belum pernah terjadi harga minyak nilam stabil dalam waktu yang lama, kecuali setelah ada ARC- USK,” ujar Marwan.
Kehadiran ARC, menurut Marwan, membuat petani dan penyuling menemukan tempat untuk menyelesaikan persoalan yang mereka hadapi. Kemudian tim ARC turun ke masyarakat untuk membantu.
“Keberadaan unit bisnis ARC melalui Koperasi Inovac telah memungkinkan untuk membeli minyak nilam dengan harga yang baik, sehingga, muncul semangat bagi masyarakat untuk menanam nilam.
Dulu hanya empat kabupaten yang menanam nilam, tapi sekarang sudah 17 kabupaten di Aceh kembali menanam nilam,” jelas Marwan.
“Kita berharap launching produk ini akan bisa memperkuat ekosistem bisnis dari hilirisasi riset yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat,” tambah Prof Marwan.
Sementara itu, Asisten Deputi Sumber Daya Manusia (SDM) Kewirausahaan, Dwi Andriani, dalam sambutannya mewakili Menteri Koperasi UKM RI, menyampaikan rasa gembiranya bahwa produk hasil penelitian bisa membentuk usaha kecil dan menengah yang sekarang mulai merambah market nasional.
“Hal ini akan mendukung program pemerintah dalam penyerapan tenaga kerja dan pendapatan masyarakat yang pada gilirannya akan berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Di awal sambutannya, Dwi Andriani menyampaikan salam dari Pak Menkop UKM, Teten Masduki. “Beliau sangat ingin hadir tapi berhalangan. Pak Menteri sangat concern pada nilam, sehingga beliau memasukkan nilam sebagai salah satu major project di Indonesia,” jelas Dwi.
Direktur Utama PT Focustindo, Sumardi menyampaikan bahwa kesediaannya berkolaborasi dengan perguruan tinggi terinspirasi dari temannya di Cina yang banyak melakukan komersialisasi hasil penelitian perguruan tinggi.
“Ketika saya ketemu dengan ARC, saya lihat penelitian mereka sangat bagus dan potensi untuk dikembangkan di market,” jelas Sumardi.
“Tim ARC dengan berbagai kepakaran luar biasa, tekun jujur, pekerja keras, ikhlas, profesional, sangat bersahabat, dan rendah hati. Mereka mampu dan terampil dalam banyak hal bahkan sampai menjadi MC pun mereka bersedia.
“Bisa kita saksikan hari ini MC-nya adalah dua orang doktor dari ARC dan mereka terlihat sangat luar biasa,” lanjut Sumardi.
“Kami akan semakin memperkuat dan mengembangkan kerja sama dengan ARC,” tutup Sumardi.
Sementara itu, Kepala ARC, Dr Syaifullah Muhammad dalam laporannya menceritakan perjuangan ARC dalam lima tahun terakhir. Banyak suka-duka yang dipaparkan. Banyak pula prestasi yang telah diukir.
“Hari ini kita menjadi saksi bahwa langkah ARC dalam inovasi telah masuk ke tahap 5. Tahap 1 ide, tahap 2 riset, tahap 3 prekomersialisasi, tahap 4 komersialisasi, dan tahap 5 advance market,” urai Syaifullah.
“Kerja sama dengan PT Focustindo akan memberikan royalti 20 persen untuk USK.
Selain itu, ARC melalui Koperasi Inovac juga akan menjual hi-grade fraksi ringan minyak nilam ke Focustindo, yang berarti kita akan mampu membeli minyak nilam rakyat lebih banyak lagi,” pungkas Syaifullah yang juga Ketua Badan Bisnis USK.
Acara launching yang berlangsung di pabrik PT Focustindo itu juga dihadiri Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Diseminasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr Wihatmoko, Direktur Utama PT Transcontinent, Ismail Rasyid SE, Direktur PT Sintegra yang juga Ketua Taman Iskandar Muda (TIM).
Hadir juga Wakil Rektor I USK, Prof Dr Ir Agussabti MSc, Wakil Rektor IV USK, Dr Taufik Saidi, Wakil Rektor I ITK Kalimantan, Prof Nurul Widyastuti, Ketua LPPM USK, Prof Taufik Abidin, Direktur Bisnis IPB, Dr Ahmad Yani, Direktur PT. Rekacipta Inovasi ITB, Alam Indrawan, Direktur PT Pembangunan Aceh (Pema), Ali Mulyagusdin.
Selain itu hadir juga peneliti dari Universitas Mulawarman, Prof Enos, Prof Indrawan dan Dr Swandari, juga Dr Indar dari Untirta, dan Zainal Arifin SE dari Bank Indonesia, serta sejumlah tamu undangan lainnya.