Unsyiah Hibahkan Mesin Pengeringan dan Pengepresan Plik U
LPPM Unsyiah Hibahkan Mesin Pengeringan dan Pengepresan Plik-U di Aceh Besar, Adaptasi Teknologi Untuk UKM Pliek-U di Kabupaten Aceh Besar menjadi salah satu kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Produk (PKMBP) tahun akademik 2020 yang mendapatkan pendanaan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unsyiah adalah kegiatan adaptasi teknologi pengeringan dan pengepresan pada industri pengolahan pliek-u di Kabupaten Aceh Besar.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dr Rita Khathir STP MSc, Dr Sri Hartuti STP MTdanYunita SSi MSc serta turut melibatkan tiga orang mahasiswa Teknik Pertanian Unsyiah dan satu orang mahasiswa Teknik Elektro Unsyiah yang akan menyelesaikan tugas akhir mahasiswa tersebut. Rita Khathir mengatakan, Kegiatan dilaksanakan di Gampong Blang Krueng, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar, Sabtu (17/10/2020) yang dihadiri secara terbatas oleh masyarakat dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Mitra pengabdian terdiri dari dua warga yang berasal dari Gampong Blang Krueng yaitu Ibu Asmaul Husna dan Ibu Laily Fithri, dan seorang warga dari Gampong Lamreh yaitu bapak Muhammad Hamzah, Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar. Pada saat itu, LPPMUnsyiah menghibahkan alat pengering terowongan Hohenheim untuk mitra. Hibah teknologi yang diterima oleh setiap mitra adalah satu unit alat pengering terowongan Hohenheim, satu unit alat press hidrolik, satu unit alat kukur elektrik, satu set perlengkapan produksi, dan satu set kemasan dan label kemasan dengan dengan merek Meugah Pliek.
Materi kegiatan ini meliputi sosialisasi proses pengolahan pliek-u yang sehat, cara penggunaan dan perawatan alat pengering, dan alat pengepres hidrolik, teknik pengemasan produk, dan teknik pemasaran online.”Dengan modal teknologi yang diberikan ini, para mitra diharapkan dapat mengembangkan industri pengolahan pliek-u secara berkelanjutan,” ujar Rita Khatir. Alat pengering terowongan Hohenheim adalah hasil rancangan Dr Rita Khathir STP MSc. Rita Khathir telah melakukan penelitian tentang alat ini sejak tahun 2015, dimana produk pertama yang diuji coba untuk alat ini adalah pliek-u.
Pliek-u yang dihasilkan pada tahun 2015 mempunyai daya simpan sampai dua tahun tanpa penurunan kualitas dan diakui sangat lezat rasanya oleh masyarakat. Teknisi yang setia membantunya dalam mewujudkan hasil rancangan ini adalah suaminya sendiri yaituKhairul Syahmega ST MSi.Kolaborasi keduanya dalam memperbaiki rancangan alat pengering ini selama beberapa tahun telah membuahkan hasil seperti mendapatkan penghargaan juara pertama dalam lomba gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Kota Banda Aceh tahun 2019.
Beberapa industri seperti industri bumbu Meurasa dan industri ikan keumamah instanMakjar juga telah mengadopsi alat pengering ini. Selain alat pengering, produk baru yang diluncurkan pada kegiatan ini adalah alat pengepres hidrolik.Dengan menggunakan alat ini, proses pengepresan minyak pliek dapat dilakukan dengan sangat mudah serta higienis dengan nilai rendemen minyak yang dihasilkan lebih banyak, serta pliek-u yang dihasilkan tidak mengandung minyak sama sekali.
Tim solid dosen perempuan ini berharap agar outcome yang dapat dicapai dari kegiatan ini adalah peningkatan animo masyarakat untuk membangun industri pengolahan pliek-u dengan perbaikan teknologi sehingga menghasilkan produk yang berkualitas dan dikemas dengan baik untuk dipasarkan sampai ke luar daerah Aceh.Rencana penelitian selanjutnya adalah perancangan sistem kontrol suhu dan kelembaban dengan PID Controller pada alat pengering terowongan Hohenheim. Untuk terlaksananya perencanaan ini, seorang pakar elektronika yaitu Dr Melinda ST MSc dari program studi Teknik Elektro Unsyiah, akan segera bergabung dengan tim dosen perempuan ini.
“Perbaikan teknologi pengeringan adalah keniscayaan untuk meningkatkan kualitas hasil pengolahan pangan di Aceh, memberikan jaminan produk yang sehat dan halal kepada masyarakat serta menarik minat kaum muda untuk ikut menjadi entrepreneur di bidang pengolahan pangan, terutama sekali menjadi pelaku usaha pengolahan pliek-u yang terancam punah,” ujar Rita Khathir.Secara terpisah, ketua LPPMUnsyiah, Prof Dr Taufik Fuadi Abidin SSi MTech menyatakan, apresiasinya terhadap kegiatan ini, dan berharap akan segera lahirnya paten sederhana dari proses pengolahan pliek-u dan teknologi yang dikembangkan sehingga karya-karya ini terlindungi sebagai salah satu kekayaan intelektual dosen Unsyiah.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul LPPM Unsyiah Hibahkan Mesin Pengeringan dan Pengepresan Plik-U di Aceh Besar,https://aceh.tribunnews.com/2020/10/20/llpm-unsyiah-hibahkan-mesin-pengeringan-dan-pengepresan-plik-u-di-aceh-besar.
Penulis: Jalimin
Editor: Jalimin